Untuk meningkatkan pelayanan bagi warga, khususnya mereka yang berasal dari kalangan ekonomi menengah ke bawah, Pemprov DKI Jakarta melengkapi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dengan berbagai fasilitas dan pelayanan yang memadai. Seperti di RSUD Cengkareng, yang saat ini telah memiliki laboratorium katetetrisasi jantung dan pelayanan haemodialisa serta Askes Center.
Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo mengatakan, keberadaan layanan serta fasilitas laboratorium katetetrisasi jantung dan pelayanan haemodialisa tentu sangat bermanfaat bagi para pasien penyakit jantung. Jika ada warga yang terkena serangan jantung, tentu bisa cepat direspon. "Begitu juga dengan adanya pelayanan haemodialisa. Jadi, segala tindakan pencegahan dan pengobatan bisa dilakukan dengan cepat," ujar Fauzi Bowo usai meresmikan laboratorium katetetrisasi jantung dan pelayanan haemodialisa serta Askes Center di RSUD Cengkareng, Rabu (6/4).
Pelayanan kesehatan yang baik bagi masyrakat, dikatakan Fauzi Bowo merupakan tuntutan yang tidak dapat dihindari. Untuk itu, pelayanan kesehatan harus ditingkatkan agar rumah sakit milik pemerintah bisa menjadi rujukan. Selama ini, dikatakan Fauzi Bowo, Pemprov DKI Jakarta terus berkomitmen memberikan pelayanan yang baik bagi seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali. Salah satunya dengan program gakin yang memberikan kemudahan bagi warga kurang mampu untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik dan murah. "Saat ini, ada sebanyak 85 rumah sakit di Jakarta yang bekerjasama dengan Pemprov DKI Jakarta untuk dapat menerima pasien yang menggunakan kartu gakin," kata Fauzi Bowo.
Dengan kartu gakin tersebut, sambungnya, tidak ada alasan bagi pihak rumah sakit untuk menolak pasien yang kurang mampu. Karena, pelayanan dan biaya yang dikeluarkan bukan dari rumah sakit melainkan ditanggung Pemprov DKI. Dengan fasilitas dan pelayanan yang diberikan, Fauzi Bowo meminta, khususnya pada RSUD
Cengkareng untuk dapat memelihara dan mempertahankannya.
Selain itu, sebesar 98 persen pasien yang ditangani di RSUD ini adalah pasien yang tergolong kurang mampu. "Dengan adanya peningkatan baik dari jumlah pasien maupun pelayanan yang diberikan, ini menjadi bukti bahwa komitmen Pemprov DKI dalam memberikan pelayanan kesehatan yang murah dan baik semakin diminati dan dirasakan masyarakat," kata Fauzi Bowo.
Kepala RSUD Cengkareng, Khofifah Ani mengatakan, awalnya RSUD Cengkareng hanya memiliki dua unit alat haemodialisa. Namun, seiring dengan tingginya pasien yang membutuhkan pelayanan, kini alat yang dimiliki bertambah jumlahnya menjadi 20 unit. Ditambahkannya, rencananya alat haemodialisa rencananya akan ditambah lagi menjadi 35 unit. "Rata-rata dalam satu bulannya, laboratoarium kateterisasi jantung yang ada di rumah sakit ini melakukan 630 tindakan operasi. Sementara untuk alat haemodialisa, setiap harinya mampu melayani hingga 80 pasien," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dien Emawati menambahkan, fasilitas dan peralatan yang ada di RSUD Cengkareng merupakan pilot project. Nantinya, seluruh RSUD lain yang ada di wilayah Jakarta juga akan dilengkapi dengan sejumlah fasilitas untuk memberikan pelayanan prima bagi masyarakat.
Seperti RSUD Koja Jakarta Utara akan dilengkapi dengan Trauma Center, RSUD Tarakan akan dilengkapi dengan ruang darurat ICU untuk ibu dan anak, RSUD Budi Asih akan dilengkapi dengan fasilitas geriatri, RSUD Khusus Durensawit akan dilengkapi dengan ruang penanganan dan perawatan penyakit jiwa, pengguna narkoba dan HIV/AIDS, dan RSUD Pasarrebo akan dilengkapi dengan ruang penanganan penyakit jantung dan stroke. "Keunggulan-keunggulan itu yang nantinya akan dibangun di seluruh RSUD," ucapnya.
Dengan berbagai fasilitas itu, katanya, masyarakat dapat diuntungkan jika berobat ke RSUD. Karena, ada subsidi dari pemprov untuk RSUD sehingga beban masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik tidak terlalu berat. "Harapannya ke depan, seluruh RSUD bisa kompetitif dengan RS swasta yang ada di Jakarta," tandasnya.SUMBER BERITAJAKARTA.COM