Meski terdapat 500 laporan demam berdarah dengue (DBD) di Jakarta Utara hingga Maret 2011 ini, namun kasusnya cenderung stabil. Bahkan, setelah dilakukan penyelidikan epidemiologi terhadap laporan itu hanya mencapai 174 kasus yang benar-benar terbukti sebagai penyakit DBD.
"Setelah kita lakukan penyelidikan epidemiologi, jumlah pasien yang benar-benar mengidap DBD sebanyak 174 pasien," kata Ati Sukmaningsih, Kasie Pengawasan Sudin Kesehatan Jakarta Utara, Jumat (1/4).
Ia menyebutkan, dari 174 pasien DBD, 55 pasien terkena pada bulan Januari, 62 pasien bulan Februari, dan 57 pasien bulan Maret. Menurutnya, di periode yang sama pada 2010, jumlah laporan yang masuk terbilang lebih banyak dengan 723 laporan. Sedangkan sepanjang 2010 lalu, jumlah kasus DBD di Jakarta Utara mencapai 4.784 kasus, dengan pasien meninggal sebanyak 4 orang.
Kasudin Kesehatan Jakarta Utara, Kurnianto Amin mengatakan, lewat penyelidikan epidemiologi atau PE pasien dapat dispesifikasikan, apakah pasien mengidap DBD atau penyakit tipus dan lainnya. "Setelah pasien benar-benar mengidap DBD, maka akan kita kunjungi rumahnya untuk mengetahui apakah kasus ini merupakan PE positif atau negatif," lanjutnya.
Untuk PE positif biasanya dalam radius 100 meter terdapat jentik dan kasus serupa. Mengacu pada PE positif inilah, pihaknya terus melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan cara fogging. "Saat ini kita melakukan fogging dua kali dalam sebulan," tandasnya.